Sebuah Kenangan Masa Lalu 1

Tanggal 21 Januari 2014 Hari dimana seseorang yang aku sayangi, orangtua dan adikku sayangi, serta keluargaku yang lainnya sayangi tiada.. Kini, tak ada lagi orang yang berkisah kemerdekaan padaku, tak ada lagi yang memperhatikanku selain orangtua ku, tak ada lagi orang yang ketika aku masih duduk di bangku SD dan ikut persami Ia datang malam-malam dengan terhuyuk huyuk mendatangi sekolahku hanya karena secangkir teh manis hangat buatannya dan menyuruhku untuk menghabiskannya, tak ada lagi orang yang ketika aku masih duduk di bangku SD, aku tidak bisa makan ikan karena takut akan tertelak tulang maka ia langsung memisahkannya tulangnya, tak ada lagi orang yang ketika aku dan keluarga ku datang ke rumahnya, ia menyediakan teh manis hangat untuk kami, tak ada lagi yang bisa kupanggil "Nenek" Nenek, aku rindu ceritamu yang semangat menceritakan tentang Kakek yang gugur dimedan perang. Aku rindu ceritamu pada kami cucu mu ketika Nenek bertemu dengan Presiden Soeharto te

Hari Kemerdekaan Indonesia



Kembali teringat kenangan sejarah masa lalu, hari ini 17 Agustus 2013,
Mengingatkanku akan sebuah cerita. Cerita masa kecil ku ketika aku SD.. Karena rumahku jauh, aku setiap pulang sekolah ke rumah nenek, yang tidak jauh dari tempat sekolahku sembari menunggu jadwal masuk mengaji di TPA At-Taufiq milik Saudaraku, setelah itu aku dijemput Ibu ku.. Loh ? Ini cerita apa ya, kok curhat..hehe.. Oke, Lanjutkan lagi ya.. Sembari nunggu dirumah nenek, nenekku sering bercerita mengenai Kakekku.. Ya, Almarhum Kakekku, Beliau bernama Mursid, Ayah dari Bapakku.. Beliau gugur di Malaysia, di Medan Perang. Kala itu kita tentu tahu peristiwa Ganyang Malaysia, Bung Karno memerintahkan untuk tempur melawan Malaysia, namun sayangnya, Ketika Pasukan Kakekku sudah ada di medan pertempuran, Soeharto mengambil alih kekuasaan, dan memerintahkan pasukan Indonesia yang ada di Malaysia untuk mundur. Maka dari itu, pasukan yang sudah terlanjur “terperangkap” akhirnya gugur, salah satunya Kakekku.

Detik-detik Proklamasi

Hari  Jumat di bulan Ramadhan, pukul  05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan  kemerdekaan bangsa Indonesia hari  itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para  pemuda  yang bekerja pada pers dan  kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia (Hatta, 1970:53).

Naskah Proklamasi


Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan  tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami: PROKLAMASI; Kami  bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal  yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.

Comments

  1. Kunjungan perdana ke blog saudariku :)

    Visit Back : Irham Maulana

    ReplyDelete
  2. Hehe.. Alhamdulillaahh.. aku udh kunjungin..baguus.. minta dibuatin laman2 atasnya dong aamm.. hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian, Skema, dan Contoh Rahn

Pengertian, Skema, dan Contoh Kafalah

Pengertian, Skema, dan contoh Ijarah dan IMBT